BEKASI – Hari Raya Idul Fitri masih lebih dari satu pekan. Namun, pergerakan pemudik yang menggunakan jasa angkutan bus sudah mulai terlihat. Seperti agen bus yang berada di Jalan Imam Bonjol, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jumat (21/3) siang tadi.
Pemudik mengaku berangkat jauh-jauh hari sebelum puncak arus mudik untuk menghindari lonjakan harga tiket dan kemacetan lalulintas.
Seorang pemudik, Putra (38), pemudik tujuan Bangkalan, Madura, mengaku mudik lebih awal agar bisa mendapatkan tiket bus dengan harga normal.
“Hindari macet, terus sama ongkos tambah mepet tambah mahal kalau saat ini harga sudah Rp 550.000, kalau mendekati lebaran bisa sampai Rp 700.000 atau Rp 800.000, mau mudik ke Bangkalan sama keluarga,” ujar Putra, kepada wartawan, Jumat (21/3).
Disatu sisi, lanjut Putra, anak-anak yang masih sekolah pun sudah mulai libur, itulah yang membuat keluarga Putra mudik lebih awal.
“Rencananya paling 2 minggu di kampung,” lanju Putra.
Senada, Widi (23) pemudik dengan tujuan Magetan, Jawa Timur, ini berangkat lebih awal lantaran sudah libur bekerja dan juga menghindari kenaikan harga tiket bus.
Widi mengaku, harga tiket normal ke Magetan berkisar di harga Rp 450.000, namun mendekati musim mudik lebaran diketahui harga tiket mulai naik.
“Menghindari harga tiket yang mahal, saya juga awal cuti, bisa juga menghindari macet,” ungkap Widi.
Sementara, salah satu pengurus PO bus, Bagas, memprediksi lonjakan harga tiket bus dimulai pada hari Sabtu (22/3) besok.
“Untuk peningkatan mungkin besok sudah ada dikit ledakan sebabnya anak sekolah itu sudah libur, gitu lonjakan penumpang kaya udah ada besok,” ungkap Bagas.
Lebih rinci, Bagas menyebut puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 26 Maret nanti.
“Prediksi tanggal 26 keatas itu anak kecil juga sudah mulai dihitung ongkosnya,” tandasnya. ***
